Nahdlatul Ulama kini sudah berusia satu abad. Perjuangan yang lumayan panjang, namun terasa tidak melelahkan. Perjuangan memerdekakan NKRI, membela negara, dan berusaha meng-hibah-kan-kan diri untuk kemajuan umat dan bangsa, sungguh luar biasa NU. Jika kita refleksikan sejarah perjuangan NU selama 1 abad ke belakang, hanya dua kata yang muncul, “Subhanallah, Alhamdulillah”. Hal ini karena saking banyaknya goresan tinta emas yang dilakukan warga NU di atas kanvas perjalanan umat manusia nusantara dan dunia.
Tak bisa kita pungkiri, bahwa bertahannya NU hingga detik ini karena sejak kelahirannya memang didirikan oleh orang-orang mukhlisin seperti mbah Hasyim Asy’ari, mbah Abdul Wahab Chasbullah, mbah As’ad Syamsul Arifin, dan para ulama lainnya. Dari mata air keikhlasan para ulama itulah maka komitmen menjaga agama, pancasila, dan kemaslahatan umat di dunia terus mengalir hingga detik ini dan ke depannya. Menjaga NU berarti sama saja menjaga komitmen beragama Aswaja. Menjaga Aswaja berarti sama dengan menjaga nilai-nilai ajaran Islam. Menjaga nilai-nilai ajaran Islam berarti pararel dengan mempertahankan keutuhan NKRI.
Satu jam sebelum artikel ini beta (saya) tulis, beta baru saja menyaksikan warga nahdliyin Maluku memperingati 1 abad kelahiran NU pada Selasa malam 31 Januari 2023 di pelataran masjid raya al-fatah Ambon. Awalnya beta mengira yang datang nanti sedikit. Ternyata perkiraan beta diluar yang beta bayangkan. Rupanya yang datang sangat banyak, membludak, bahkan ada yang tidak dapat tempat duduk karpet, mereka berdiri sampai di batas pagar masjid raya al-fatah Ambon. Ini fakta, bukan rekayasa. Beta baru ‘ngeh’ ternyata warga nahdliyin di Maluku sangat banyak. Alhamdulillah.
Dalam kesempatan memperingati hari lahir 1 abad NU yang diadakan PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Provinsi Maluku ini, tampak yang hadir adalah gubernur Maluku (Hi. Murad Ismail dan istri), penjabat walikota Ambon, Kakanwil Agama provinsi Maluku, Kasdam Pattimura, Kapolda provinsi Maluku, hingga tokoh-tokoh agama seperti KH. Zulfa Mustofa (Waketum PBNU), KH. Karnusa Serang (ketua PWNU Maluku), Haji Latua (Ketua Wilayah Muhammadiyah), imam masjid raya al-fatah Ambon, TG Abdurrahman Tuanaya (ketua LDNU Maluku), TG Chairuddin Talaohu (ketua Jatman Maluku), dan TG Erwin Notanubun (wakil ketua Jatman Maluku).
Dalam perayaan memperingati 1 abad NU, gubernur Maluku Hi. Murad Ismail menyampaikan, “Kiprah NU untuk Indonesia sudah terlampau banyak. Terbukti dari slogan hubhul wathon minal iman (mencintai bangsa adalah bagian dari iman), ini menunjukkan bahwa NU benar-benar konsisten memperjuangkan kemajuan umat dan bangsa Indonesia”. Beliau juga mengatakan, “Kebangkitan NU adalah kebangkitan intelektual”.
Dalam kesempatan yang sama, ketua wilayah Anshor provinsi Maluku, gus Nurdin juga menyampaikan, “Memperingati 1 abad NU merupakan awal dari kebangkitan menjemput abad ke-2. Olehnya itu, NU wilayah Maluku akan terus konsisten bersinergi dengan pemerintah provinsi Maluku untuk selalu mengimplementasikan nilai-nilai Aswaja dalam perjalanan kehidupan umat dan bangsa”.
Demi meniti jalan menuju abad ke-2, maka dalam harlah 1 abad NU oleh warga nahdliyin Maluku dipandu TG. Abdurrahman Tuanaya bersama-sama membaca sholawat nariyah sebanyak 4000 kali. Bacaan sholawat 4000 kali ini tuntas dibacakan oleh ribuan warga nahdliyin yang memadati pelataran masjid raya al-fatah Ambon. Beta lihat, semua warga nahdliyin sangat antusias dan teduh membaca sholawat nariyah ini. Dengan membaca sholawat nariyah, maka semoga hajat warga nahdliyin semuanya dikabulkan Allah s.w.t. aamiin.
Beta juga saksikan pengurus Anshor dan Banser wilayah Maluku selama memperingati harlah 1 abad NU ini sangat antusias sekali. Rangkaian acaranya sudah dimulai dari 5 hari lalu hingga memasuki acara puncak resepsi harlah 1 abad NU tadi malam di Maluku. Anshor dan Banser membersamai setiap sesi rangkaian acara mulai dari tahlilan bersama, pemutaran film “Sang Kiyai”, ziarah ke makam para auliya, hingga sampai acara puncak. Dalam kesempatan ini, sekretaris wilayah Anshor provinsi Maluku Masyhuri Maswatu menjelaskan bahwa, “Rangkaian acara ini kita bersamai untuk merutinitaskan amaliyah warga nahdliyin serta menunjukkan ke publik luas di Maluku bahwa kehadiran NU di Maluku adalah untuk umat dan bangsa”.
Hal senada disampaikan ketua Banser kota Ambon yang juga sekaligus kordinator keamanan harlah 1 abad NU, Arman Kalean menyampaikan, “Warga nahdliyin yang terlibat ikut dalam rangkaian acara harlah 1 abad NU di Maluku selama 5 hari belakangan ini tampak sangat antusias sekali dan konsisten mengikutinya hingga pada acara puncak resepsi harlah 1 abad NU di pelataran masjid raya al-fatah Ambon sekarang ini. Hal ini menunjukkan bahwa warga nahdliyin di provinsi Maluku akan terus menjaga nilai-nilai Aswaja yang pararel dengan komitmen menjaga NKRI dan kemajuan kemanusiaan bersama menggapai kedamaian hidup di masa mendatang”.
Peringatan harlah 1 abad NU oleh warga nahdliyin Maluku kemudian ditutup dengan ceramah sekaligus doa bersama KH. Zulfa Mustofa (Wakil Ketua PBNU). Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan, “Ternyata NU tidak hanya besar di Jawa Timur, tapi juga di Maluku ternyata sangat banyak”. Beliau juga menjelaskan, “Salah satu karakteristik Aswaja Cuma satu yakni; tidak boleh memusuhi/membenci semua umat manusia”. Hal ini merupakan kontribusi nyata warga nahdliyin dari masa ke masa.
Karena NU didirikan oleh para ulama kharismatik yang mukhlisin, maka NU bisa bertahan sampai detik ini. Hal ini merupakan bukti bahwa NU disamping memegang kuat petuah-petuah para kiayi yang konsisten menjalankan amaliyah Aswaja, juga fleksibel dengan tuntutan perubahan zaman. Doa-doa para pendiri NU (mbah Hasyim Asy’ari dll) untuk warga nahdliyin akan terus mengalir hingga detik ini dan ke depannya. Beta saksikan antusias warga nahdliyin Maluku sangat luar biasa. Semoga antusias ini berbuah manis di kemudian hari, aamiin. (Ambon, 31 Januari 2023).
Desain Rumah Kabin
Rumah Kabin Kontena
Harga Rumah Kabin
Kos Rumah Kontena
Rumah Kabin 2 Tingkat
Rumah Kabin Panas
Rumah Kabin Murah
Sewa Rumah Kabin
Heavy Duty Cabin
Light Duty Cabin
Source link